Desember ceria. Tidak bisa tidak.
Belum reda euforia Simposium GTK Nasional di Jakarta, belum hilang capeknya, belum terganti kurangnya jatah tidur, saya sudah harus berangkat lagi menuju Yogyakarta mengikuti Kongres Nasional Tamansiswa.
Kali ini berangkat naik travel. Dengan sopir yang wow dan sukses membuat kami siaga satu sepanjang perjalanan. He he.
Kegiatannya berlangsung lancar. Tidak hanya mengikuti kongres, saya berkesempatan mengikuti peringatan hari Difabel bersama SLB Negeri 1 dan SLB Negeri 2 Yogyakarta. Sambil terharu, saya ikut longmarch bersama malaikat-malaikat kecil dan guru-gurunya. Juga menyaksikan aksi mereka di atas panggung, di Gedung Kotak Taman Pintar. Ada yang menyanyi, menari, baca puisi, pantomim, macam-macam dah.
Inginnya sih, halan-halan juga. Tetapi dengan keterbatasan waktu, kami hanya sempat nyambangi Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, Malioboro, Pasar Beringharjo, dan museum Jenderal Sudirman. Khusus halan-halan Yogya ini, saya laporkan di tulisan yang lain yak.
Pulang dari Yogya, saya berkutat kembali dengan UAS dan rapot. Alhamdulillah, semua selesai dengan baik. Saat pembagian rapot, wali murid di kelas saya juga hadir 100%, sehingga semua hal ihwal anak-anaknya bisa saya sampaikan langsung.
Lalu, suatu sore saya mengambil uang di ATM. Baru sadar jika ada keanehan saldo. Memang sepulang dari Jakarta, saya bisa menabung sebulan honor. Tetapi seharusnya saldo saya tidak segitu.
Setelah print buku, ternyata itu hadiah penulisan KTI. KTI ini tadinya untuk mengapresiasi siswa-siswa saya di salah satu kelas. Ternyata mendapat apresiasi nilai 95 di forum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Terbuka dan layak mendapatkan hadiah uang sebesar 3 bulan honor saya mengajar di SMKN 3 Batu he he.
Wow, tidak nyangka. Menulis telah membawa saya mengalami banyak hal baru, membawa saya ke banyak tempat baru.
Begini ini jadi ingat nasihat teman saya Eryunpas Setya Nurlaksana. Keep writing, that your wings to fly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar