Pernah tahu cara menjebak kera? Yup, buat lubang kecil yang dalam di tanah atau pohon. Letakkan makanan, misalnya kacang di dalamnya. Ketika kera datang, ia akan memasukkan tangannya ke dalam lubang dan menggenggam kacang. Itu saatnya kita menangkap si kera. Mengapa? Umumnya kera akan memegang erat kacangnya, walaupun itu membahayakan dirinya.
Kira-kira itu analogi beban yang kita enggan lepaskan. Tenang, teman-teman tidak sendiri. Saya juga pernah mengalami itu. Satu hal yang rasanya butuh begitu lama untuk melepas, adalah sosok seorang cowok yang telah bersama saya nyaris 7 tahun lamanya. Tetapi karena satu dan lain hal, ia tidak boleh memilih saya. Pada saatnya kami jauh dan jelas terlihat hubungan itu sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Ada masa saya berada pada situasi denial, yaitu berusaha membohongi diri sendiri bahwa hanya salah paham. Kenyataannya, tali tidak pernah tersambung kembali.
Jika saya terus membawa beban masa lalu itu, saya tidak akan pernah move on alias terbayang-bayang terus. Kalau sudah begini, tidak bisa membuka hati untuk yang lain kan?
Jadi, saya memutuskan untuk melepaskan saja masa lalu itu. Saya tidak lagi berusaha mencarinya. Jejak sejarah tentu saja masih ada, tidak mungkin dihapus. Bisa jadi akan saya biarkan sebagai penguji benarkah hati ini sudah move on. Alhamdulillah, setelah sekian tahun, biasa saja tuh lihat foto dia. Syukuri apa yang ada sekarang, tetapi juga ingatlah untuk tidak terlalu memegangnya terlalu erat. Kita di dunia ini kan hanya dititipi. Allah-lah pemilik semuanya.
So, bila saat ini masih memegang erat beban, berlatihlah untuk melepaskan. Sadarilah membawa beban itu bisa jadi akan memberatkan langkah menuju hari esok yang lebih cerah. Ingat pula itu bukan milik kita. Ada Dia yang berhak atas segalanya.
Berlatih Melepas agar langkah lebih ringan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar