Sebenarnya ini bukan kali pertama ada orang yang
memimpikan saya meninggal. Sejak SMP, sudah beberapa teman bercerita mereka
bermimpi saya meninggal. Bahkan pernah ada senior yang merasa dirinya bisa
meramal melalui garis tangan. Ketika melihat garis di telapak tangan kiri saya,
beliau langsung meletakkannya kembali. Beliau tidak mengucapkan apa-apa,
selain:
”Setelah ini kamu banyak ibadah ya.”
Saat diberi tahu hal ini, saya berusaha mendapat
penjelasan. Tetapi dia menolak. Beberapa waktu kemudian saya membaca buku
tentang garis tangan. Saya baru tahu kemudian bahwa di telapak tangan saya
tidak ada garis usia. Jadi, secara ramalan, seharusnya umur saya pendek.
Pagi ini, yang memimpikan saya meninggal adalah
putri kecil saya yang baru berumur 5 tahun. Mimpi melihat saya meninggal karena
tertabrak mobil membuatnya gemetaran dan menahan saya terus memeluknya di
tempat tidur. Turun dari ranjang, sepanjang pagi dia habiskan waktu dalam
gendongan saya.
Saya akhirnya jadi mikir. Apakah ini tanda bahwa
hari-hari terakhir ini kurang saya habiskan dengannya. Saya terlalu sibuk
dengan diri saya sendiri dan pekerjaan, sehingga tidak cukup waktu bermain dan
berinteraksi dengannya. Sebagai ibu, saya merasa menyesal luar biasa. Saya
harus berusaha menata waktu dengan lebih baik agar putri saya puas bersama
saya.
Di luar itu, saya tahu pada hakekatnya setiap yang
hidup pasti meninggal. Hanya masalah waktu kapan panggilan itu datang. Untuk
urusan ini, tidak satupun manusia yang tahu kapan gilirannya.
Saya menuliskan ini untuk mengingatkan diri saya
sendiri. Saya harus menjadwal ulang semua kesibukan saya. Saya harus
meningkatkan kualitas waktu saya dengan si kecil. Ada begitu banyak hal belum
kami eksplorasi. Ada begitu banyak hal yang masih ingin kami lakukan bersama.
Semoga sisa waktu yang masih diberikanNya akan menjadi berkah bagi kami semua.
Semoga sisa umur kami bermanfaat bagi sesama.
Terlalu sederhana, memang. Tetapi rasanya sangat
indah bagi seorang ibu mendapatkan rasa cinta anak-anak dan suaminya.
Siapapun anda yang masih bersama orang-orang yang
anda cintai, terutama ibu, bersyukurlah. Karena ketika dia pergi, semua akan
sangat berbeda. Mungkin saat itu anda baru sadar betapa berartinya dia. Semoga
kita semua tergolong manusia yang pandai bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar