Minimnya pengetahuan saya tentang dunia tanam-menanam sangat
terbukti dalam upaya melangsungkan vertical
garden. Saya tidak pernah tahu berapa lama biji kacang panjang akan
bertunas. Tunas yang muncul, mana yang tanaman liar dan mana tumbuhan yang kami
harapkan, saya hampir tidak dapat membedakan. Kalau rumput, saya tahu pasti.
Apalagi kami yakin sekali dalam vertical
garden kami tidak menanam padi sama sekali.
Benih yang saya sediakan pada awalnya bukan produksi pabrik
dengan keterangan lengkap. Benih itu saya beli di sebuah lokasi wisata, dikemas
dalam plastik panjang. Kira-kira dalam satu paket ada selusin jenis tanaman,
yang hanya dilengkapi nama tumbuhan. Ini cukup menyulitkan. Terlebih ketika
bekerja, kami tidak ingat untuk memberi label pada wadah. Jadi kami sepakat
bahwa kita tunggu saja sampai berbuah. Nanti juga ketahuan tanaman apakah itu.
Praktis dan entah sampai kapan penantian kami he he he.
Berdasarkan kondisi di atas, saya mencari informasi
bagaimana mendapatkan benih tanaman. Dari seorang teman saya mendapat referensi
web penyedia benih tanaman, mulai bebungaan sampai sayuran aneh-aneh macam
tomat pelangi. Harga memang tidak terlalu mahal, tetapi kemasannya kecil dan
masih akan ditambah ongkir. Nah, ini dia. Lalu saya diskusi dengan guru
olahraga yang kebetulan orang tuanya petani. Darinya saya tahu bahwa di pasar
kota kami ada toko-toko pertanian yang menyediakan beraneka benih. Dan ini
terbukti. Beraneka benih sayuran dan buah dijual dalam kemasan sachet. Isinya
cukup banyak dan harganya juga relatif terjangkau. Karena masih belajar, saya
memilih tumbuhan yang paling mudah dan pasti digunakan, yaitu sawi mie ayam dan
kangkung. Keduanya cukup diperoleh dengan harga total Rp 21.000,00.
Pada kemasan telah lengkap keterangan bahwa benih dapat
ditanam langsung pada media, lama tumbuh sampai pada kelembaban dan keasaman
yang dibutuhkan. Ini luar biasa. Melengkapi informasi ini, saya menyempatkan
mencari pinjaman buku-buku pertanian, terutama pertanian organik di
perpustakaan kota. Dari sana saya tahu bahwa sawi dan kangkung butuh waktu
sekitar 2-3 bulan saja sampai panen.
Sampai di sini, masalah benih telah berhasil kami lalui.
Tentu saja masalah selanjutnya bermunculan. Salah satunya ketika ada yang
bertanya, pertanian organik itu yang bagaimana. Kita bahas esok hari, ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar