Insya Allah, saat ini status saya sudah selesai dengan tugas sebagai Pencacah Lapangan dalam Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016).
Sebagai kegiatan sensus besar pertama, tentu rasanya ruar biasa.
Insya Allah, selama beberapa hari ini saya akan fokus posting tentang Sensus Ekonomi 2016.
Saya tidak akan menjelaskan alasan diadakannya sensus ini, tujuan dan segala peraturannya. Itu kan sudah ada di web-nya BPS.
Tetapi kalau kisah tentang bagaimana kami yang di lapangan, belum tentu termuat semua di portalnya BPS. Fyi, 1000 pencacah lapangan (PCL) bisa jadi memiliki lebih dari 10.000 kisah unik. Nggak percaya? Ikuti saja kisah manusia yang satu ini.
Saat mendaftar sebagai PCL, saya bertemu dengan banyak calon lain, dengan berbagai latar belakang, berbagai daerah asal dan alasan. Ada yang ibu rumah tangga, ada yang mahasiswa lulus tapi belum kerja, ada GTT (macam awak ni), ada pak RT dan macam-macam lagi. Sepertinya, ini sebuah profesi yang di dalamnya terkandung pula bermacam profesi yang lain. *Jika profesi sebulan ini boleh saya sebut profesi lho ya.
Ada teman yang tujuannya semata tergiur honor lumayan untuk kerja sebulanan, ada yang ingin cari jodoh (fiuhh), ada yang memang langganan menjadi petugas sensus, ada yang macam-macam lagi.
Saya pribadi, mengajukan diri utamanya untuk mengetahui bagaimana sensus program pemerintah dilaksanakan. Sebagai guru Matematika SMP, Statistika adalah salah satu pokok bahasan kami. Pencacahan adalah salah satu kegiatannya. Tidak all out rasanya jika saya sendiri belum pernah terjun sebagai petugas. Jadi saya niatkan menjadi PCL sebagai ajang mencari tahu 'bagaimana'. Masalah nantinya setelah tanggung jawab selesai, dikasih honor sama mitra saya, itu bonus.
Setelah tes tulis, wawancara dan pelatihan, kemudian diresmikan dengan sebuah prosesi pelepasan oleh Wakil Walikota Batu, sah sudah kami menjadi mitra BPS sebagai PCL.
Next, saya akan tuliskan pengalaman-pengalaman unik sebagai PCL. Tidak hanya yang berhubungan dengan manusia, tetapi juga dengan makhluk-makhluk yang lain. See ya.
I am wait for the next story
BalasHapus