Jumat, 24 Maret 2017

Kutemukan Nama Song Of di Zam Zam Hotel and Resort

Di lingkungan kota saya, banyak tempat yang menggunakan tanaman ini. Kami menyebutnya Songop. Tidak jauhlah dari nama sononya. Asyiknya tanaman ini, ia bisa ditempatkan indoor maupun outdoor. Merawatnya mudah, penampilannya bagus, dan mudah diarahkan.
Kalau sebuah hotel juga ikut memanfaatkan Songop, apa yang aneh? Eit, tunggu dulu.
Hotel ini letaknya memang agak menepi. Dari jalan utama kota, masuknya masih sekitar 5 menit. Bangunan tiga lantai yang terdiri dari 76 kamar dengan tipe kamar suite deluxe king, suite executive, junior suite, superior double, deluxe double, keluarga standar, dan keluarga deluxe. Fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap. Mulai dari wifi yang dapat dijangkau dari dalam kamar, TV kabel, kolam renang anak, dan kolam renang dewasa. Lokasi kolam renang di luar gedung, sehingga sambil berenang bisa menikmati pemandangan terbuka ke arah gunung Panderman. Tak jauh dari kolam renang juga ada taman bermain. Pada berbagai area terdapat taman, building art, dan pameran karya seni. Sangat pas digunakan sebagai photo spot guna melengkapi koleksi di instagram. Hotel ini juga memiliki masjid, restoran, karaoke, dua lapangan futsal, meeting room-hall, bahkan tersedia kamar khusus sopir.
    


Menarik juga mendapati bahwa di setiap kamar tersedia brankas, kulkas mini, TV, dan sudut baca dilengkapi kursi yang nyaman.


    
Menurut salah satu stafnya, mereka memiliki kamar istimewa, yaitu nomor 303 yang menjadi rebutan pelanggan. Alasannya, dengan tarif bersahabat, kamar ini memiliki pemandangan lepas ke arah gunung Arjuno dan sisi utara kota Batu. Bayar sedikit, tapi dapat banyak. Asyik kan?
Pihak hotel juga sangat memperhatikan kenyamanan pelanggan. Hal ini nampak dari tampilan tangga di area koridor yang didesain terdiri dari dua bagian. Ada bagian tangga biasa, ada bagian tangga miring yang dilengkapi pegangan dinding dan pengaman lantai berwarna merah. Selain aman untuk anak dan kaum difabel, berjalan di atas red carpet serasa menjadi tamu istimewa.
Keramahan staf juga patut diapresiasi. Taktis, tanggap, dan tidak segan memberikan penjelasan kepada pelanggan.  Mereka telah terbiasa menjalankan tugas sesuai SOP.
Kembali ke masalah Songop. Saat berada di lobi, saya menemukan hal menarik. Yaitu papan-papan kecil yang diletakkan pada pot tanaman. Papan memuat nama tanaman di mana ia diletakkan. Tidak hanya nama pasar, tetapi juga nama ilmiahnya. Hal ini menarik minat saya, sebab langsung menarik imajinasi saya. Saya membayangkan ketika anak-anak datang, pandangannya akan langsung ditarik oleh warna papan kecil yang mencolok. Mereka akan membaca, kemudian terpantik rasa ingin tahunya. Mungkin orang tuanya harus segera membuka browser agar bisa menjawab dengan gamblang.

Bagi saya yang praktisi pendidikan, menemukan hotel dengan fasilitas pemantik momen belajar seperti ini sangat istimewa. Berarti pihak hotel tidak hanya mengejar keuntungan materi semata. Saat berdiskusi dengan staf, saya bertambah yakin dengan pendapat saya tersebut. Sebab hotel ini juga memfasilitasi anak-anak SMK Pariwisata yang melaksanakan Prakerin. Masa prakerin yang diharapkan adalah 6 bulan, sehingga pengetahuan dan pelatihan pelajar akan maksimal.
Pada sisi belakang hotel, terdapat masjid yang dengan letaknya sedemikian, dapat diakses oleh masyarakat sekitar. Posisi ini memungkinkan masyarakat ikut memanfaatkan masjid untuk beribadah. Bahkan tersedia khatib untuk sholat Jum’at dan kegiatan rutin sepanjang Ramadhan.
Tidak banyak hotel yang beroperasi dengan memperhatikan sisi rohani dan sosial. Sebagai hotel yang memperhatikan hal ini, Zam Zam Hotel kota Batu layak diapresiasi.
Menginap di hotel yang terisi dengan suasana tenang, pemandangan indah, dan banyak foto baru di instagram, sudah biasa. Luar biasa itu ketika menginap di hotel, sekaligus mendapatkan pengalaman belajar baru tanpa perlu beranjak.