Selasa, 24 Maret 2015

Vertical Garden (3)

Minimnya pengetahuan saya tentang dunia tanam-menanam sangat terbukti dalam upaya melangsungkan vertical garden. Saya tidak pernah tahu berapa lama biji kacang panjang akan bertunas. Tunas yang muncul, mana yang tanaman liar dan mana tumbuhan yang kami harapkan, saya hampir tidak dapat membedakan. Kalau rumput, saya tahu pasti. Apalagi kami yakin sekali dalam vertical garden kami tidak menanam padi sama sekali.
Benih yang saya sediakan pada awalnya bukan produksi pabrik dengan keterangan lengkap. Benih itu saya beli di sebuah lokasi wisata, dikemas dalam plastik panjang. Kira-kira dalam satu paket ada selusin jenis tanaman, yang hanya dilengkapi nama tumbuhan. Ini cukup menyulitkan. Terlebih ketika bekerja, kami tidak ingat untuk memberi label pada wadah. Jadi kami sepakat bahwa kita tunggu saja sampai berbuah. Nanti juga ketahuan tanaman apakah itu. Praktis dan entah sampai kapan penantian kami he he he.
Berdasarkan kondisi di atas, saya mencari informasi bagaimana mendapatkan benih tanaman. Dari seorang teman saya mendapat referensi web penyedia benih tanaman, mulai bebungaan sampai sayuran aneh-aneh macam tomat pelangi. Harga memang tidak terlalu mahal, tetapi kemasannya kecil dan masih akan ditambah ongkir. Nah, ini dia. Lalu saya diskusi dengan guru olahraga yang kebetulan orang tuanya petani. Darinya saya tahu bahwa di pasar kota kami ada toko-toko pertanian yang menyediakan beraneka benih. Dan ini terbukti. Beraneka benih sayuran dan buah dijual dalam kemasan sachet. Isinya cukup banyak dan harganya juga relatif terjangkau. Karena masih belajar, saya memilih tumbuhan yang paling mudah dan pasti digunakan, yaitu sawi mie ayam dan kangkung. Keduanya cukup diperoleh dengan harga total Rp 21.000,00.
Pada kemasan telah lengkap keterangan bahwa benih dapat ditanam langsung pada media, lama tumbuh sampai pada kelembaban dan keasaman yang dibutuhkan. Ini luar biasa. Melengkapi informasi ini, saya menyempatkan mencari pinjaman buku-buku pertanian, terutama pertanian organik di perpustakaan kota. Dari sana saya tahu bahwa sawi dan kangkung butuh waktu sekitar 2-3 bulan saja sampai panen.

Sampai di sini, masalah benih telah berhasil kami lalui. Tentu saja masalah selanjutnya bermunculan. Salah satunya ketika ada yang bertanya, pertanian organik itu yang bagaimana. Kita bahas esok hari, ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar