Minggu, 22 Maret 2015

Vertical Garden

Salah satu program utama saya adalah mewujudkan sebuah Vertical Garden. Mengapa Garden? Karena sekolah kami sendiri membawa nama versi Indonesia dari Garden. Mengapa  Vertical? Karena taman yang biasa sudah ada. Itupun sudah menjadi tanggung jawab bapak Pramubakti. Mengapa Vertical Garden? Karena saya anti mainstream  :D. Selain itu, bersama guru Pendidikan Lingkungan Hidup dan guru Olahraga, kami ingin anak-anak tahu memanfaatkan barang bekas dan sekaligus mengenal cara hidup sehat dengan konsumsi sayuran organik. Dan kebetulan sekali, semester itu juga turun semacam anjuran dari Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan Hidup agar setiap sekolah memiliki taman yang memuat sistem pertanian organik. Jadi ‘pas’ sekali.
Maka dengan dukungan dana dari Pemerintah Kota melalui bendahara, ide pemakaian rangka besi dari Kepala Sekolah dan eksekusi oleh bapak Pramubakti, diwujudkanlah sebuah Vertical Garden. Sederhana saja. Hanya menghubungkan dua buah tiang beranda dengan batang-batang besi berdiameter 0,5 cm. Nantinya, pada batang-batang itu digantung botol-botol plastik bekas yang diisi dengan media tanam.

Nah, ternyata Vertical Garden tidak sesederhana itu. Mengapa? Ketemu lagi di edisi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar