Jumat, 27 Maret 2015

Vertical Garden (6)

Vertical garden kami mulai nampak hijau. Tanaman sawi mulai terlihat akan bisa dinikmati dalam sajian mie beberapa saat lagi. Kuncup bunga ungu mungil di tengah dedaun Velces mulai muncul. Sulur-sulur gambas mencari wilayah yang lebih luas. Kacang hijau tegak setinggi jengkal. Cabe dan kacang panjang nampak segar.
Pujian mulai diberikan. Bahkan dukungan berupa sumbangan tanaman hias mulai berdatangan. Saat pengawas datang, tentu bisa langsung melihat perubahan wajah sekolah. Apalagi sering terlihat di pagi hari anak-anak bergantian menyiram satu demi satu tanaman (berikut teman yang lokasinya terdekat) dengan sprayer. Itu pemandangan yang indah. Sarapan pagi paling menyegarkan he he he.
Beberapa orang memberikan saran agar memunculkan vertical garden kedua di tempat yang memungkinkan. Saya bersyukur upaya ini diapresiasi. Tetapi jujur saja, menjaga kelangsungan satu vertical garden saja mengharuskan piket pagi enam hari seminggu. Dengan kondisi kami masih belajar dan pelakunya 4L, ya cukup menantang. Jika ingin ada vertical garden kedua, kami harus menemukan cara yang lebih efektif.  
Jadi jawaban saya sederhana saja.
“Satu ini dibuat subur dulu, sampai panen. TOGA yang terselip dapat tumbuh dengan baik dan dapat digunakan. Setelah itu baru perluasan wilayah.” Sederhana saja.

So, sampailah kini pada persimpangan ketika kesibukan di luar harus berjalan beriringan dengan kelangsungan hidup vertical garden. Apa yang terjadi? Besok ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar