Rabu, 29 Juni 2016

SE 2016 SESI 5

Keluar sejenak dari masalah responden dan responnya. Saya mau mengulik tentang penampilan petugas.
Standarnya, SOP kami adalah ketika sensus mengenakan pakaian yang sopan, bersepatu, lengkap dengan rompi khusus, topi khusus, tas khusus dan ID khusus. Dalam tas masih dilengkapi dengan pensil, pulpen dan kotak pensil berlogo SE 2016. Yang tidak berlogo hanya spidol, rautan, dan penghapus. Alas menulis yang saya gunakan berupa meja dada, khusus saya beli yang warnanya match: oranye, sesuai warna segala atribut kami.
Lucunya, dalam masa kami baru mulai sensus, sempat beredar di grup WA yang saya ikuti, tentang adanya manusia-manusia sampah yang mendatangi rumah dengan kedok SE 2016. Berita ini masih dilengkapi dengan alasan disebut sampah karena yang bersangkutan melakukan penipuan, pencurian, bahkan penculikan anak.
Saya tidak tahu siapa yang pertama membuat berita ini. Yang saya dapati begitu saja beredar di medsos. Ketika saya tanyai orang yang posting, dia bilang dapatnya dari atasannya yang tentu dia tidak bakal meragukan kebenarannya.
Ya, tentu sempat dongkol juga. Lah kita ini serius  melaksanakan tugas yang bahkan oleh Inda kami disebut tugas negara. Untuk kepentingan siapa? Mereka-mereka yang posting berita kayak gitu juga kan.
Syukurlah masalah tersebut segera ditangani. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut dan semua responden menolak dengan alasan khawatir, tentu program BPS yang satu ini tidak terlaksana.
Solusi yang bisa kami sebagai petugas lapangan lakukan mudah saja. Petugas beneran datang dengan atribut sesuai SOP. Lengkap dengan surat tugas yang telah distempel RT, RW, bahkan kepala wilayah setempat. Jikapun yang ini dipalsu, petugas yang datang sebisa mungkin adalah warga setempat. Jadi kalau petugas itu macam-macam, tinggal datangi rumahnya. Jitak rame-rame he he he.
Pelajarannya, kami jadi tertib pakai atribut sesuai SOP. Kami juga rajin mendatangi RT setempat sebelum mulai sensus. Dan yang pasti, karena senyum itu SOP, kami jadi rajin senyum. Apalagi kalau berhasil mencapai target harian.
Lihat senyumku à J

Masih mau senyum lagi? Next.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar